Michael Heart, penulis buku 101
tokoh paling berpengaruh di dunia berani menyatakan bahwa Muhammad adalah tokoh
yang menempati posisi nomer wahid di dunia. Apa sebetulnya keistimewaan yang
dimiliki oleh nabi Muhammad? Jika kita membaca kembali sirah nabawiyah, pantas
lah jika michael berkata demikian. Kita sebagai ummatnya akan berdecak kagum
dengan pesona kepribadiannya. Tak heran bila kepemimpinan beliau sepanjang
hidupnya menjadi sorotan banyak manusia di era sekarang ini. Kita akan melihat
bagaimana kepemimpinan beliau dalam menata negara, mengatur siasat perang,
bahkan dalam rumah tangga beliau yang menerapkan konsep keadilan dengan
sebaik-baiknya. Adalah nabi Muhammad yang kepemimpinannya menjadi role model yang menyeluruh dari segala
aspek kehidupan dengan Al-Qur’an sebagai mukjizatnya. Apa yang keluar dari
ucapannya tidaklah berupa janji manis semata yang kini menjadi problema utama :
krisis kepercayaan pada pemimpin. Beliau mampu memberikan perubahan yang
integral dan kontinu hingga kebaikan
perubahan tersebut dapat dirasakan oleh umat terdahulu hingga saat ini. Jika
kita ingin berbicara karakter apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin,
maka semua terangkum dalam satu kesatuan kepribadian nabi Muhammad saw.
Kasih sayang
Nabi Muhammad menjadi salah satu
contoh figur yang kasih sayangnya pada ummatnya, pada rakyatnya melebihi rasa
cintanya pada dirinya. Bahkan di akhir hayatnya, bukti itu terpatri pada
ucapannya yang mengatakan : ummati.. ummati.. ummati.. . Kelembutan hati beliau
menjadi salah satu pesona seorang pemimpin dalam melunakan orang yang sangat
membenci bahkan ingin membunuh beliau. Masih teringat kita dengan cerita
seorang pengemis yahudi buta yang selalu diberi makan oleh tangan beliau setiap
pagi. Sayangnya, pengemis tersebut tidak tahu bahwa yang memberi makan tersebut
adalah orang yang sangat ia benci hingga ke ubun-ubunnya. Hingga akhirnya
ketika suatu hari tangan yang menyuapinya bukanlah tangan yang biasa menyuapinya
setiap padi, ia tersadar. Barulah ia mengetahui bahwa sosok yang dibencinya
selama ini adalah sosok yang rela menyuapinya setiap pagi. Pantas lah bila
orang-orang terdekatnya sangat kehilangan ketika sosok selain beliau mengganti
posisi kepemimpinannya. Pun kita sebagai ummatnya tak bisa memungkiri bahwa
kelembutan hati beliau menjadikan kita rindu akan sosok pemimpin ideal layaknya
beliau. Seorang pemimpin memerlukan hati yang lembut untuk bisa memahami
lingkungannya, sehingga hanya langkah-langkah bijak lah yang akan
dieksekusinya.
Ahli Strategi
Seorang pemimpin memerlukan
strategi yang cemerlang dan realitis untuk bisa dieksekusi. Tidak tergesa-gesa
namun tidak juga lambat dalam mengambil keputusan. Rosulullah memimpin 9 perang
besar dan 53 ekspedisi militer. Dari semua perang tersebut, hanya sekitar 350
orang yang syahid. Beliau mampu memetakan potensi orang-orang yang dipercayanya
hingga kerja sama untuk membentuk strategi yang cerdas dan realistis pun dapat
diwujudkan. Rasulullah merupakan seorang ahli dalam pengaturan strategi
militer. Dalam suatu kisah disebutkan, pasukannya dibawa ke kaki Bukit Uhud.
Pasukan muslim mengambil tempat dengan proses menghadap ke arah Madinah dan
memunggungi Uhud. Dengan posisi ini, pasukan musuh berada di tengah antara mereka
dan Madinah. Inilah salah satu bentuk strategi cemerlang yang dimiliki oleh
rosulullah. Strategi ini tak lepas dari keberanian dan kecerdasan beliau dalam
mengambil suatu keputusan
Musyawarah
Rosulullah
adalah panglima yang selalu mengutamakan musyawarah ketika mengambil suatu
keputusan. Beliau selalu meminta pendapat sahabat-sahabatnya meskipun ia
seorang nabi yang langsung mendapatkan arahan dari Allah. Maslahat musyawarah
dapat dilihat dari strategi perang Badar yang saat itu jumlah kaum muslimin
sangat kecil dibanding pasukan Quraisy. Setelah mendengar pendapat para sahabat,
akhirnya keputusan untuk tetap berperang pun dilaksanakan. Hasilnya kemenangan
telak ada di depan mata umat islam saat itu. Musyawarah diikuti akal yang sehat
dan mata batin yang tak hentinya lepas dari campur tangan Allah saat itu
menjadi saksi atas bentuk kehati-hatian seorang pemimpin. Tidak tergesa-gesa
tapi juga tidak lamban.
Berani
Rosulullah
adalah seorang yang sangat berani menegakan keberanan tanpa ada rasa takut akan
cemoohan dunia, bahkan kematian sekalipun.
Sabda rosulullah:
“Sesungguhnya aku telah mendapat berbagai teror dan ancaman karena
membela agama Allah .Dan tidak ada seorangpun yang mendapat teror seperti itu.
aku telah mendapat berbagai macam gangguan karena menegakkan agama Allah . Dan
tidak seorangpun yang mendapat gangguan seperti itu. Sehingga pernah kualami
selama 30 hari 30 malam, aku dan Bilal tidak mempunyai sepotong makanan pun
yang layak untuk dimakan manusia kecuali sedikit makanan yang hanya dapat
dipergunakan untuk menutupi ketiak Bilal.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)
Inilah model yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin. Ketika yang dipegangnya adalah kebenaran, maka tak akan
pernah ia rela melepaskannya. Ia genggam erat kebenaran itu dan akan berusaha
untuk membelanya. Adalah Rosulullah, satu-satunya pemimpin yang memiliki jiwa
selembut kapas dan teguh sekeras baja terhadap prinsipnya.
Kasih sayang, berani,
musyawarah,ahli strategi hanyalah segelintir dari model ideal kepemimpinan
rosulullah. Betapa inginnya kita menemukan kembali sosok pemimpin seperti itu.
Meski manusia adalah makhluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, akan tetapi
semua orang harus yakin bahwa dalam bekerja haruslah kita mendekati batas-batas
kesempurnaan tersebut. Semoga kita adalah salah satunya.
Allah, kami rindu dengan pemimpin yang hatinya tak pernah dibumbui dengan rasa iri, dengki, bahkan dendam terhadap saudaranyaAllah, kami rindu pemimpin yang berani menegakan kebenaran, melindungi hak-hak rakyatnya dengan segenap jiwa raganya
Allah, kami rindu pemimpin yang mampu mengajari kami betapa nikmatnya berjuang di jalan Allah yang diridhoiAllah, kami rindu pemimpin yang mampu menularkan optimismenya pada kami bahwa bangsa ini bisa berubah