Sabtu, 07 November 2009

JANGAN KALAH DENGAN JEPANG !

2 comments
Mayoritas penduduk negara ini adalah non muslim tetapi mereka mampu mencapai kejayaan yang luar biasa saat ini. Ketika kita telusuri lebih mendalam apa yang sebenarnya menjadi resep keberhasilan negara ini ternyata kita akan menemukan prinsip-prinsip keislaman disana. Rasa keadilan, sikap jujur, kerja keras, profesional, dan teamwork, akan kita temukan dengan mudah di dalam masyarakat Jepang. Sikap positif orang jepang diantaranya tidak mudah menyerah, tidak takut terhadap cobaan dan kesusahan, menjaga harga diri dan kehormatan bangsa dan melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh. Mari kita telusuri prinsip-prinsip Islam apa saja yang telah diterapkan oleh masyarakat Jepang.

1. Hardwork
Masyarakat Jepang dikenal dengan masyarakat yang “gila kerja”. Sikap ini diwarisi secara turun temurun dan berhubungan erat dengan semangat samurai. Pekerja Jepang dikenal mampu bekerja dalam waktu yang panjang tanpa mengenal bosan, lelah dan putus asa. Meskipun pekrja Jepang bekerja lima hari seminggu, namun catatan jam kerja mereka paling tinggi dibandingkan dengan pekerja Eropa Barat dan Amerika. Pada tahun 1992 jumlah rata-rata jam kerja di jepang mencapai 2.017 jam kerja/tahun. Jumlah ini paling tinggi diantara negara-negara maju dan produktif lainnya. Etos kerja yang tinggi inilah yang membuat Jepang mampu mencapai perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang pesat.

Islam sangat menjunjung tinggi etos kerja. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah Al Jumuah ayat 10 yaitu :

”Maka apabila shalat telah selesai ditunaikan, bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia (rezeki) Allah dan ingatlah kepada Allah dengan sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.”

2. Teamwork

Islam sangat menekankan prinsip teamwork atau kebersamaan. Terlebih untuk kepentingan mengajak kita kepada kebaikan, kepentingan menyeru kepada jalan yang lebih baik. Prinsip kebersamaan dalam islam tercakup dalam internal dan eksternal.Dalam organisasi Jepang, setiap anggota baik tingkat bawah, tengah, maupun atas, memiliki peran dan kepentingan yang sama. Organisasi Jepang tidak menyukai kerja-kerja yang bersifat individu. Keputusan yang diambil selalu dilaksanakan secara musyawarah. Dampak dari tradisi seperti ini adalah hubungan intrapersonal dalam organisasi Jepang menjadi lebih kuat. Masyarakat Jepang mengutamakan kerja-kerja bersama untuk mencapai kebaikan dalam membawa kemakmuran bangsa dan negaranya hingga mampu mengangkat perekonominan Jepang dari yang hancur luluh lantak akibat bom Atom menjadi pemimpin ekonomi di Asia.

3. Disiplin

Di dalam Islam, konsep kedisiplinan diimplementasikan dalam shalat. ”Sesungguhnya shalat bagi orang-orang Mukmin adalah kewajiban yang waktunya ditentukan (terjadwal).” (QS An-Nisaa’: 103). Penentuan waktu shalat ini jelas menunjukkan ajaran kedisiplinan yang berperan penting dalam kesuksesan seseorang.
Masyarakat Jepang terkenal sangat disiplin dengan waktu, mereka tidak pernah terlambat datang ke kantor untuk bekerja meskipun pada malam harinya mereka penuh dengan berbagai aktifitas. Kita juga tidak perlu khawatir ketika menyeberangi jalan-jalan di Jepang. Ini menunjukkan kedisiplinan berlalu lintas yang sangat tinggi. Bagi masyarakat Jepang, disiplin berhubungan erat dengan harga diri. Sikap disiplin ini memberikan manfaat positif dalam membentuk sikap dan semangat bekerja yang kuat, menjadikan orang Jepang sangat patuh kepada organisasi tempat mereka bernaung atau perusahaan tempat mereka bekerja Sehingga mereka akan rela melakukan apa saja untuk kepentingan organisasi/perusahaan mereka.

4. Inovasi

Masyarakat Jepang bukan merupakan bangsa penemu, tetapi mereka sangat inovatif. Mereka mengadopsi produk-produk yang ditemukan oleh bangsa Eropa dan Amerika kemudian mereka lakukan inovasi-inovasi sehingga produk-produk yang dihasilkan lebih efisien dan efektif dalam segala hal dengan biaya produksi yang rendah. Produk-produk Jepang di awal pentrasinya di pasaran dunia dianggap sebagai barang yang bermutu rendah, tetapi dengan kerja keras, keuletan, kreatifitas, inovasi dan continous improvement dari hari ke hari produk jepang kini menjadi produk yang sangat kompetitif di pasaran dunia. Jepang sangat menjunjung tinggi budaya Kaizen yaitu budaya untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari (continuous improvement). Bukankah Islam telah mengenal jauh sikap seperti ini semenjak 14 abad yang lalu. Rasulullah mengajarkan bahwa orang yang hari ini sama dengan hari kemarin adalah orang yang merugi, orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin adalah orang yang beruntung, dan orang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin adalah orang yang celaka.Dalam prinsip-prinsip tertentu seperti yang diuraikan di atas, Jepang memang patut dicontoh, tetapi Jepang juga memiliki budaya-budaya negatif, Angka bunuh diri di Jepang yang paling tinggi di dunia, pornografi di Jepang merajalela, konon di Jepang diperkirakan 9 film bertema pornografi diproduksi setiap harinya. Terlepas dari sisi negatif yang mereka miliki, kita harus menghargai keuletan mereka dalam membentuk budaya-budaya positif yang sesungguhnya berlandaskan pada prinsip-prinsip yang Islami, meskipun masyarakat mereka banyak yang belum mengenal Islam.

SOURCE:arifperdana.wordpress.com

Read More...