Rabu, 17 Juni 2015

MENDEKATLAH DENGAN BATAS KESEMPURNAAN KEPEMIMPINAN ROSULULLAH

Leave a Comment
Michael Heart, penulis buku 101 tokoh paling berpengaruh di dunia berani menyatakan bahwa Muhammad adalah tokoh yang menempati posisi nomer wahid di dunia. Apa sebetulnya keistimewaan yang dimiliki oleh nabi Muhammad? Jika kita membaca kembali sirah nabawiyah, pantas lah jika michael berkata demikian. Kita sebagai ummatnya akan berdecak kagum dengan pesona kepribadiannya. Tak heran bila kepemimpinan beliau sepanjang hidupnya menjadi sorotan banyak manusia di era sekarang ini. Kita akan melihat bagaimana kepemimpinan beliau dalam menata negara, mengatur siasat perang, bahkan dalam rumah tangga beliau yang menerapkan konsep keadilan dengan sebaik-baiknya. Adalah nabi Muhammad yang kepemimpinannya menjadi role model yang menyeluruh dari segala aspek kehidupan dengan Al-Qur’an sebagai mukjizatnya. Apa yang keluar dari ucapannya tidaklah berupa janji manis semata yang kini menjadi problema utama : krisis kepercayaan pada pemimpin. Beliau mampu memberikan perubahan yang integral dan  kontinu hingga kebaikan perubahan tersebut dapat dirasakan oleh umat terdahulu hingga saat ini. Jika kita ingin berbicara karakter apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, maka semua terangkum dalam satu kesatuan kepribadian nabi Muhammad saw.

Kasih sayang
Nabi Muhammad menjadi salah satu contoh figur yang kasih sayangnya pada ummatnya, pada rakyatnya melebihi rasa cintanya pada dirinya. Bahkan di akhir hayatnya, bukti itu terpatri pada ucapannya yang mengatakan : ummati.. ummati.. ummati.. . Kelembutan hati beliau menjadi salah satu pesona seorang pemimpin dalam melunakan orang yang sangat membenci bahkan ingin membunuh beliau. Masih teringat kita dengan cerita seorang pengemis yahudi buta yang selalu diberi makan oleh tangan beliau setiap pagi. Sayangnya, pengemis tersebut tidak tahu bahwa yang memberi makan tersebut adalah orang yang sangat ia benci hingga ke ubun-ubunnya. Hingga akhirnya ketika suatu hari tangan yang menyuapinya bukanlah tangan yang biasa menyuapinya setiap padi, ia tersadar. Barulah ia mengetahui bahwa sosok yang dibencinya selama ini adalah sosok yang rela menyuapinya setiap pagi. Pantas lah bila orang-orang terdekatnya sangat kehilangan ketika sosok selain beliau mengganti posisi kepemimpinannya. Pun kita sebagai ummatnya tak bisa memungkiri bahwa kelembutan hati beliau menjadikan kita rindu akan sosok pemimpin ideal layaknya beliau. Seorang pemimpin memerlukan hati yang lembut untuk bisa memahami lingkungannya, sehingga hanya langkah-langkah bijak lah yang akan dieksekusinya.

Ahli Strategi
Seorang pemimpin memerlukan strategi yang cemerlang dan realitis untuk bisa dieksekusi. Tidak tergesa-gesa namun tidak juga lambat dalam mengambil keputusan. Rosulullah memimpin 9 perang besar dan 53 ekspedisi militer. Dari semua perang tersebut, hanya sekitar 350 orang yang syahid. Beliau mampu memetakan potensi orang-orang yang dipercayanya hingga kerja sama untuk membentuk strategi yang cerdas dan realistis pun dapat diwujudkan. Rasulullah merupakan seorang ahli dalam pengaturan strategi militer. Dalam suatu kisah disebutkan, pasukannya dibawa ke kaki Bukit Uhud. Pasukan muslim mengambil tempat dengan proses menghadap ke arah Madinah dan memunggungi Uhud. Dengan posisi ini, pasukan musuh berada di tengah antara mereka dan Madinah. Inilah salah satu bentuk strategi cemerlang yang dimiliki oleh rosulullah. Strategi ini tak lepas dari keberanian dan kecerdasan beliau dalam mengambil suatu keputusan

Musyawarah
Rosulullah adalah panglima yang selalu mengutamakan musyawarah ketika mengambil suatu keputusan. Beliau selalu meminta pendapat sahabat-sahabatnya meskipun ia seorang nabi yang langsung mendapatkan arahan dari Allah. Maslahat musyawarah dapat dilihat dari strategi perang Badar yang saat itu jumlah kaum muslimin sangat kecil dibanding pasukan Quraisy. Setelah mendengar pendapat para sahabat, akhirnya keputusan untuk tetap berperang pun dilaksanakan. Hasilnya kemenangan telak ada di depan mata umat islam saat itu. Musyawarah diikuti akal yang sehat dan mata batin yang tak hentinya lepas dari campur tangan Allah saat itu menjadi saksi atas bentuk kehati-hatian seorang pemimpin. Tidak tergesa-gesa tapi juga tidak lamban.

Berani
Rosulullah adalah seorang yang sangat berani menegakan keberanan tanpa ada rasa takut akan cemoohan dunia, bahkan kematian sekalipun.

Sabda rosulullah:
“Sesungguhnya aku telah mendapat berbagai teror dan ancaman karena membela agama Allah .Dan tidak ada seorangpun yang mendapat teror seperti itu. aku telah mendapat berbagai macam gangguan karena menegakkan agama Allah . Dan tidak seorangpun yang mendapat gangguan seperti itu. Sehingga pernah kualami selama 30 hari 30 malam, aku dan Bilal tidak mempunyai sepotong makanan pun yang layak untuk dimakan manusia kecuali sedikit makanan yang hanya dapat dipergunakan untuk menutupi ketiak Bilal.” (HR. At-Tirmidzi dan Ahmad)

Inilah model yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Ketika yang dipegangnya adalah kebenaran, maka tak akan pernah ia rela melepaskannya. Ia genggam erat kebenaran itu dan akan berusaha untuk membelanya. Adalah Rosulullah, satu-satunya pemimpin yang memiliki jiwa selembut kapas dan teguh sekeras baja terhadap prinsipnya.
Kasih sayang, berani, musyawarah,ahli strategi hanyalah segelintir dari model ideal kepemimpinan rosulullah. Betapa inginnya kita menemukan kembali sosok pemimpin seperti itu. Meski manusia adalah makhluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semua orang harus yakin bahwa dalam bekerja haruslah kita mendekati batas-batas kesempurnaan tersebut. Semoga kita adalah salah satunya.

Allah, kami rindu dengan pemimpin yang hatinya tak pernah dibumbui dengan rasa iri, dengki, bahkan dendam terhadap saudaranyaAllah, kami rindu pemimpin yang berani menegakan kebenaran, melindungi hak-hak rakyatnya dengan segenap jiwa raganya
Allah, kami rindu pemimpin yang mampu mengajari kami betapa nikmatnya berjuang di jalan Allah yang diridhoiAllah, kami rindu pemimpin yang mampu menularkan optimismenya pada kami bahwa bangsa ini bisa berubah
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

please write a comment