Minggu, 08 Juni 2014

Help and documentation - omegaakutansi.com

4 comments
Maksud dari prinsip usability yang terakhir ini adalah sistem harus menyediakan bantuan dan dokumentasi yang berisi informasi penggunaan sistem.

Pada situs ini, halaman bantuan / help tidak dibuat secara sempurna sehingga tidak membantu dalam penggunaan sistem

Pada saat mengklik flash tutorial pada menu di bawah ini, ternyata halaman tersebut kosong dan tidak memuat informasi apapun.

halaman flash tutorial - help

Permasalahan lain adalah ada pada halaman Download update. Disana terdapat kata-kata untuk melakukan " Kini silakan update software anda melalui daftar di bawah ini". Tapi daftar yang dimaksud tidak jelas karena tidak hanya berisi kata-kata tidak jelas yaitu [[afm_page]]. Mungkin tadinya berupa link atau kodingan daftar yang dimaksud tapi nyatanya tidak befungsi sama sekali karena hanya berupa tulisan. Selain itu, gambar yang terdapat di halaman tersebut tidak terlalu jelas dan tidak bisa di enlarge / dipreview. Masalah timbul ketika user tidak bisa membaca konten dari gambar tersebut yang seharusnya membantu user menyelesaikan permasalahannya. 

halaman Download update - help 
Seharusnya fitur help yang tidak akan dibuat dihilangkan saja daripada membuat user merasa tidak puas. Selain itu, diperlukan penyempurnaan lagi fitur help yang dibuat karena tujuan dibuat fitur ini adalah untuk membantu user menggunakan sistem, bukan untuk mempersulit user.

Berdasarkan severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4 , permasalahan ini termasuk pada skala= Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released. Artinya permasalahan ini sangat fatal bila tidak diperbaiki. 

Secara keseluruhan, dari 10 prinsip usability , situs omegakutansi.com ini perlu mendapatkan perbaikan mendalam sehingga user yang mengakses situs ini mendapatkan kenyamanan dan kemudahan baik dari segi fitur maupun desain :)
Read More...

Help users recognize, diagnose, and recover from errors - omegaakutansi.com

Leave a Comment

Maksud prinsip usability ini adalah pesan error harus dijelaskan dalam bahasa yang jelas dan bisa memberikan solusi bagi user

 Tidak ada solusi untuk error message

Pada form contact, ketika saya mencoba untuk memasukan alamat email yang salah yaitu hanya dengan mencantumkan 123 tanpa embel-embel domain, muncul pesan kesalahan seperti di bawah ini. "Email address seems invalid".  Pesan error memang sudah ditampilkan, namun user tidak mendapatkan solusi dari pesan tersebut karena tidak diberi tahu apakah yang dimaksud  dengan email address valid itu?.  Hal ini mungkin tidak berlaku bagi user yang sudah terbiasa berinteraksi dengan form, tapi bagaimana dengan user yang sangat awam dan pertama kali berinteraksi dengan form dan tidak mengetahui apa itu email?

form contact dan pesan error yang ditampilkan
Seharusnya pesan error mengandung solusi. Atau jika tidak dicantumkan saat pesan error muncul, seharusnya dibuat semacam placeholder pada field dalam form contact tersebut untuk menghindari kesalahan pengisian. Misal dalam field email, terdapat placeholder seperti 123@gmail.com. Sehingga user tahu bahwa seharusnya penulisan yang benar adalah seperti contoh : 123@gmail.com.

Berdasarkan Severity Rating Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan ini termasuk dalam skala = Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released. Artinya prinsip itu harus dipenuhi terlebihi dahulu karena berakibat fatal jika permasalahan seperti ini tidak disalahkan. User yang sangat awam mungkin tidak akan pernah bisa mengirimkan pesan melalui formulir ini jika tidak diberi petunjuk untuk mengatasi error message seperti ini.
Read More...

Aesthetic and minimalist design - omegaakutansi.com

2 comments
Makna dari prinsip usability ini adalah dialog mengandung informasi yang relevan, tidak berlebihan dan menggunakan desain yang memenuhi estetika.

Permasalahan 1

Banyak link yang tidak seharusnya dicantumkan karena mengandung informasi yang ambigu

Beberapa penggunaan link yang seharusnya mengarah pada suatu informasi tidak diletakan secara tepat. Contoh pertama adalah pada menu Blog . Di sana terdapat  pilihan lain menyerupai sub menu yaitu news, article, Program kasir - Software terbaik, dan Others. Padahal 4 sub  tersebut tidak menunjukan informasi mengenai Blog secara keseluruhan dan sangat ambigu. Saya sendiri bingung apakah itu maksudnya bagian dari Blog atau bukan? News dan artikel mungkin iya, tapi untuk program kasir? Rasanya sangat tidak relevan untuk diletakan di sana.Selain itu, Blog dibuat menjadi clickable sehingga bukan seperti parent menu. Contoh kedua adalah pada menu About Us. Testimonial dan Peluang Bisnis tidak mewakili informasi dari About Us. Ambiguitas juga terjadi karena menu About us juga dibuat clickable dan mengarah pada suatu link sehingga diragukan apakah maksud membuat About us dicetak tebal dan menyerupai parent menu itu benar? Umumnya parent menu tidak bisa diklik dan berupa menu dropdown. Atau jika berupa mega menu umumnya tidak dibuat clickable dan hanya menunjukan bagian inti dari suatu sub menu.

Solusinya adalah dengan membuat menu Blog dan About Us menjadi unclickable dan merubah sub menu menjadi bagian-bagian yang mewakili Blog seperti : All post, popular post, most commented dll. Rasanya informasi seperti ini yang sebenarnya diperlukan oleh user ketika membaca Blog. Bukan mencari kategori seperti News, Article atau bahkan Others. Sedangn kan untuk menu About Us, hilangkan sub menu Testimonial karena tidak relevan dengan informasi yang diperlukan untuk menu About us dan hilangkan pula Peluang Bisnis karena sudah diwakili oleh sub menu Career. Untuk menu Our products tidak perlu mencantumkan Download Demo karena sangat tidak relevan dengan menu produk. Selain itu What's New juga sangat ambigu karena tidak merepresentasikan Our Product, oleh karena itu harus dihilangkan. Namun ketika saya melihat product yang ditampilkan hanya 4 buah, rasanya penggunaan sub menu juga lebih baik dihilangkan karena kurang pas jika harus membuka satu persatu produknya melalui sub menu. Kecuali jika produk yang ditampilkan banyak. Mungkin bisa diganti dengan sub menu : Popular dan Recently added.

Berdasarkan severity ratings versi Jakob nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan in termasuk pada skala = Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Permasalahan ini penting untuk ditangani dan menjadi prioritas yang tinggi.


Permasalahan 2

Pengelompokan menu dirasa tidak tepat karena tidak merepresentasikan informasi secara keseluruhan

Contohnya adalah pada menu Contact. Di sana terdapat link Live supports dan Buy online. Penempatan buy online pada menu Contact tidak merepresentasikan informasi yang umum. Umumnya menu Contact terdiri dari info CP yang bisa dihubungi atau field form yang akan mengirimkan email user dan tautan jejaring sosial situs tersebut.

menu contact
halaman Buy online


Seharusnya, Buy Online diletakan terpisah dari menu Contact.
Berdasarkan severity ratings versi Jakob nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan in termasuk pada skala = Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Permasalahan ini penting untuk ditangani dan menjadi prioritas yang tinggi.

Permasalahan 3

Penggunaan warna yang salah sehingga menimbulkan ambiguitas

Awalnya, saya berpikir bahwa tulisan Our products dan Brief Explanation yang diberi warna biru muda adalah berupa link. Warna yang digunakan sama dengan warna yang digunakan oleh tulisan yang berupa link. Ternyata tulisan tersebut hanya berupa judul tulisan yang tidak bisa diklik.

halaman home
Solusinya adalah dengan merubah warna judul tulisan tersebut dengan warna yang lebih tua sehingga tidak menimbulkan ambiguitas antara link atau bukan link.

Berdasarkan severity ratings versi Jakob nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan in termasuk pada skala = Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Permasalahan ini penting untuk ditangani dan menjadi prioritas yang tinggi.


Permasalahan 4

Antarmuka situs web mengganggu pandangan user

Penggunaan grid yang ditampilkan pada desain situs web sangat mengganggu pandangan user ketika pertama kali dibuka. Hal ini akan membuat mata tidak konsen ketika melihat konten situs tersebut secara keseluruhan terutama ketika membaca tulisan. Apalagi latar belakang web tersebut berwarna putih sehingga grid yang berwarna abu-abu tampak jelas terlihat.
halaman web dengan grid yang tampak mengganggu pandangan
Solusinya adalah hilangkan grid pada situs web tersebut.

Berdasarkan severity ratings versi Jakob nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan in termasuk pada skala 1 = Cosmetic problem only: need not be fixed unless extra time is available on project.
Read More...

Flexibility and efficiency of use - omegaakutansi.com

Leave a Comment
Secara umum, maksud dari prinsip usability ini adalah user yang sudah advance maupun awam tetap fleksibel dan efisien dalam menggunakan fungsi-fungsi sistem yang ada di suatu situs web.

Permasalahan 1

User mendapatkan kemudahan untuk kembali ke atas halaman dengan cepat namun banyak user terutama user awam yang tidak mengetahuinya

Contoh dari penggunaan back to top yang terdapat pada footer halaman akan sangat membantu pengguna untuk kembali ke halaman paling atas tanpa perlu men-scroll. Sangat efisien dalam penggunaannya. Namun, seringkali user, apalagi user awam tidak mengetahui kegunaan tombol tersebut disamping warna dan ukurannya tidak terlalu mencolok bahkan tidak seperti sebuah link yang berfungsi.


footer dan fungsi back to top

Solusinya tombol back to top lebih diperbesar dan buatlah agak mencolok serta buatlah warna dari "back to top" berbeda dengan yang lainnya. Bisa juga dengan membuat sebuah icon seperti panah yang menunjuk ke atas. Dengan begitu, user akan mengetahui perbedaan mencolok tersebut sehingga bisa mengetahui kegunaannya karena penasaran untuk mengarahkan cursor ke arah sana.

Berdasarkan severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan ini termasuk pada kategori 2= Minor usability problem: fixing this should be given low priority. Artinya permasalahan ini mendapat prioritas rendah untuk diselesaikan.

Permasalahan 2 

Tidak ada fitur search yang mempermudah user melakukan pencarian

Beberapa user mungkin lebih memilih menelusuri menu untuk melakukan pencarian konten yang diinginkan. Namun, beberapa user lagi mungkin ingin menelusuri konten lebih cepat sehingga alternatif search secara otomatis akan lebih mengefisienkan waktu mereka. Namun, sayangnya situs ini tidak menyediakan fitur tersebut. Fitur search digunakan pada pencarian Blog saja, tidak secara keseluruhan.
Header web tanpa fitur search


fitur search yang terdapat pada halaman Blog
Oleh karena itu, solusinya adalah dengan membuat kotak pencarian di sudut kanan atas situs web.

Berdasarkan severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan ini termasuk pada kategori 3= Major usability problem: important to fix, so should be given high priority . Artinya permasalahan ini mendapat prioritas yang tinggi untuk diselesaikan.
 
Read More...

Sabtu, 07 Juni 2014

Recognition Rather than Recall - omegaakutansi.com

1 comment
Artinya, user tidak harus mengingat langkah sebelumnya sebelum dia berada pada kondisi sekarang. 

Permasalahan pada situs ini adalah tidak adanya indikator yang menandakan posisi user

Ketika saya mencoba membuka kategori News dan membuka salah satu artikelnya, ternyata setelah dibuka tidak ada petunjuk apapun bahwa saya membuka artikel dari kategori News. 


Solusi dari permasalahan ini adalah dibuatnya Breadcrumbs untuk mempermudah user mengetahui posisinya sehingga nampak jelas ketika dia ingin kembali ke posisi sebelumnya. Misalnya ingin kembali ke halaman News. 
Berdasarkan severity rating Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan ini termasuk pada skala = Major usability problem atau termasuk permasalahan dengan skala prioritas tinggi yang harus diselesaikan. 
Read More...

Error Prevention - omegaakutansi.com

Leave a Comment
Inti dari prinsip ini adalah user dicegah untuk melakukan kesalahan pada saat berinteraksi dengan situs.

Tidak adanya pencegahan error dari situs ketika user melakukan kesalahan

Permasalahan ini terasa ketika mengisi formulir pendaftaran affiliate. Ketika saya mencoba mengisi sembarang dan menekan tombol submit, sama sekali tidak ada error prevention bahkan hanya dialihkan pada halaman kosong yang seharusnya berfungsi untuk menyimpan member baru. Bisa jadi sistem selalu menyimpan data member yang mengisi asal seperti di bawah ini dan akhirnya hanya menghabiskan kuota database.
formulir pendaftaran affiliate

respon setelah tombol submit diklik






Solusi dari permasalahan ini adalah dibuatnya error prevention untuk setiap field dari formulir tersebut. Contohnya ketika mengetikan password, pastikan user mengisi karakter sesuai dengan batasan password yang diinginkan. Ex : hanya 8 digit angka / huruf/ campuran keduanya. Atau ketika mengisi nomor telepon dan nomor rekening, maka hanya angka saja yang diperbolehkan. Lebih baik jika setiap user mengisi salah satu field, sistem akan memunculkan tanda bahwa user telah berhasil mengisi field tanpa ada kesalahan. Misalnya pada field tersebut diberi boder hijau ketika berhasil mengisi dan border merah ketika user melakukan kesalahan. 

Berdasarkan severity rating Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, permasalahan ini termasuk pada skala = Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released. Permasalahan harus diselesaikan sebelum sistem benar-benar jadi. Sehingga, respon yang diinginkan ketika tombol submit diklik adalah user berhasil atau gagal mengisi formulir tersebut.



Read More...

Consistency and Standards - omegaakutansi.com

1 comment
Maksud dari usability ini adalah user tidak harus berpikir mengenai apakah suatu kata, situasi dan aksi yang berbeda memiliki arti yang sama.

Menu utama tidak sama dengan submenu

Ketika menglik link Our products, ekspektasi user tentu akan ada halaman yang berisi daftar-daftar yang ada di bawah Our Products yaitu Omega accounting, omega stock, software online, download demo, dan What's new. Namun, ternyata halaman yang ditampilkan hanya berupa gambar produk dan link-nya yang nama-nama produknya ternyata tidak sama dengan ekspektasi awal. Bahkan user bingung sebenarnya apa saja produk yang ditawarkannya?

halaman Our products yang tidak konsisten

Solusi dari permasalahan ini adalah dengan memperbaiki konsistensi menu dan sub menu juga halaman yang ditampilkan. Sub menu harus merepresentasikan menu Our Products itu sendiri. Artinya sub menu memang berisi produk, bukan yang lain seperti Download Demo atau What's New? .Selain itu Menu Our Product sebaiknya tidak dalam bentuk link yang bisa diklik tapi berupa dropdown menu yang terdiri dari sub menu product.

Berdasarkan severity rating Jakob Nielsen (1995), permasalahan ini diberi skala = Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released. Permasalahan harus diselesaikan sebelum sistem benar-benar jadi dan siap diakses oleh user.
Read More...

User control and freedom - omegaakutansi.com

Leave a Comment
User seringkali tidak lepas dari kesalahan ketika berinteraksi dengan sistem, misal ketika mengklik sebuah link Namun, terlepas dari itu user juga harus bisa kembali ke posisi awal sebelum dia melakukan kesalahan. Artinya sistem harus mensupport undo dan redo sehingga user terbebas dari kesalahan yang sama. Itulah pengertian umum user control and freedom

Pada situs ini, user merasa bingung kembali ke halaman mana ketika salah melakukan tindakan.

Apa maksudnya? Ya, awalnya di sini saya mengklik salah satu gambar produk. di sidebar yang berjudul Our Products. Ekspektasi awal user akan digiring ke halaman berisi produk. Namun, ketika user ingin kembali ke halaman yang berisi daftar produk, user malah disodori dengan link return to portfolio. Ternyata, ketika saya mengklik gambar produk, halaman yang dibuka adalah halaman berisi penjelasan salah satu produk dari halaman portfolio. Oleh karena itu, awalnya sempat bingung mengapa kembali ke portfolio? Bukannya kembali ke halaman sebelumnya, user malah dibuat bingung karena kembali ke halaman yang tidak pernah diakses sebelumnya.

Sidebar yang berisi daftar product



Halaman penjelasan salah satu produk -  Return to portfolio?

Solusi dari permasalahan ini adalah dengan memisahkan menu product dan portfolio. Atau jika memang maknanya sama, bisa dipilih salah satu sehingga user dapat memahami bahwa yang diklik adalah product dan bisa kembali ke halaman sebelumnya yang berisi daftar product jika memang tujuan awalnya adalah melihat daftar produk. Cara kembali ke menu product dapat berupa menyediakan thumbnail gambar beserta link produk lain di halaman yang berisi penjelasan salah satu produk tersebut. Atau cara kedua adalah dengan membuat BreadCrumbs pada setiap kali halaman salah satu produk dibuka. Hal ini tentu akan sangat membantu user mengetahui posisinya sekarang selain bisa berpindah ke menu product lagi.

Berdasarkan Severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, penulis memberikan skala = Usability catastrophe: imperative to fix this before product can be released. Artinya permasalahan ini harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sistem benar-benar jadi. 


Read More...

Match between system and the real world - Omegaakutansi.com

Leave a Comment
Inti dari prinsip usability ini adalah sistem harus bisa "berkomunikasi" dalam bahasa user. Setiap kata, istilah dan frasa harus sewajarnya dan bisa dipahami oleh user.
 
Permasalahan 1

Tidak adanya penjelasan mengenai istilah keilmuan yang belum tentu dipahami oleh user awam

Pada mega menu di bawah ini, terdapat kata marketing affiliate. Bagi seorang ekonom atau orang yang menekuni marketing, sangat wajar bila tidak akan bertanya lagi mengenai maksud istilah tersebut. Namun bagi user awam ketika akan mengklik link tersebut, user akan berpikir dan bertanya "Apa ini?"
Menu About us dan sub menu Marketing Affiliate
Solusi dari permasalahan ini adalah perlu adanya ulasan singkat mengenai istilah ini, misal dalam bentuk tooltip untuk menjelaskan singkat apa itu marketing affiliate sebagai bentuk jawaban dari pertanyaan user. Tooltip adalah informasi yang tampil ketika kita mengarahkan cursor ke sebuah text atau gambar di halaman web. Dalam kasus ini, adalah ketika mengarahkan cursor ke teks Marketing affiliate maka akan muncul tooltip yang berisi informasi singkat mengenai marketing affiliate. Terutama apabila ketika menu tersebut diklik tidak ada penjelasan juga mengenai apa itu marketing affiliate.

Berdasarkan severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, penulis memberikan rating 2 = Minor usability problem: fixing this should be given low priority. Artinya permasalahan ini menjadi prioritas rendah untuk diselesaikan.


Permasalahan 2

Tidak ada penjelasan pada singkatan yang tidak umum bagi user awam

Contoh singkatan yang digunakan adalah FAQ (Frequently Asked Questions). Bagi orang yang awam, singkatan ini tentu saja tidak dimengerti. Ketika halaman FAQ dibuka, tidak ada keterangan sama sekali mengenai kepanjangan dari FAQ tersebut. 

halaman FAQ
Solusi dari permasalahan ini adalah kepanjangan FAQ dicantumkan di halaman tersebut.
Berdasarkan severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, penulis memberikan rating 3 = Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Artinya permasalahan ini merupakan major usability problem atau penting untuk diperbaiki.

Permasalahan 3

  Sistem tidak konsisten dalam menggunakan bahasa 

Secara keseluruhan, menu pada situs ini menggunakan bahasa inggris, namun masih ada beberapa sub menu yang menggunakan bahasa Indonesia sehingga kurang pas untuk dibaca. Contoh pada menu About us, masih terdapat kata yang menggunakan bahasa indonesia yaitu Peluang Bisnis. Contoh kedua pada menu Blog, masih ada sub menu yang juga tidak konsisten yaitu Program Kasir - Software Toko Terbaik.

menu yang tidak konsisten dalam menggunakan bahasa
Sebaiknya gunakan bahasa yang konsisten dengan mengganti Peluang Bisnis menjadi Business dan Program Kasir-Software Toko Terbaik menjadi Software.
Berdasarkan severity rating versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0-4, penulis memberikan rating 3 = Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Artinya permasalahan ini merupakan major usability problem atau penting untuk diperbaiki.
Read More...

Visibility of System Status - omegaakuntansi.com

Leave a Comment
Inti dari prinsip ini adalah sistem harus dapat menginformasikan kepada user tentang apa yang terjadi pada sistem.

Permasalahan 1

User tidak tahu apa yang terjadi pada sistem sehingga lama menunggu respon dari sistem

Respon halaman Sales and Technical Supports (TS) ketika salah satu TS diklik
Pada saat user mengklik salah satu support pada halaman Live and Technical Supports, user mendapat respon awal berupa munculnya angular loading . Namun, permasalahan sebenarnya muncul ketika user terlalu lama menunggu respon lanjutan dari sistem karena setelah beberapa menit sistem hanya menampilkan angular loading yang terus berputar. Hal ini tentu menjengkelkan user karena tidak tahu apa yang dilakukan oleh sistem ketika dia mengklik salah satu layanan support. Padahal umumnya respon yang sukses ketika mengklik salah satu technical support tersebut, software pendukung seperti Yahoo! Messenger akan terbuka untuk bisa melakukan aksi selanjutnya, yaitu chat dengan technical support yang diklik tersebut. Setelah diteliti, ternyata memang untuk membuka sistem tersebut diperlukan software pendukung lain. Hanya saja, pemberitahuan tersebut diletakan di akhir halaman sehingga pada awalnya user tidak tahu harus melakukan apa dan hanya mendapatkan respon angular loading yang terus menerus berputar.

Penyebab permasalahan

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah dengan memberikan notifikasi di awal halaman, sehingga user sudah tahu jika harus menginstall software pendukung untuk bisa berkomunikasi dengan technical support. Hal ini tentu lebih efektif daripada membiarkan user menunggu lama hingga akhirnya jengkel dan tidak ingin membuka kembali situs tersebut. Solusi kedua adalah dengan memberikan notifikasi setelah angular-loading ditampilkan.

Berdasarkan severity ratings versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0 - 4, permasalahan usability ini diberi rating 3. Artinya permasalahan in termasuk pada kategori Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Artinya penting untuk diperbaiki dan termasuk prioritas yang tinggi.

Permasalahan 2 

 Texfield tidak ditampilkan dengan jelas sehingga user tidak tahu kemana pointer harus diarahkan

Permasalahan ini terasa ketika saya akan mengisi suatu form. Textfield yang disediakan tidak terlihat sama sekali. Yang terlihat hanya label di atasnya. Saya harus mengira-ngira dimana textfield berada untuk meletakan pointer tepat di dalam textfield.

form dan textfield yang invisible
Permasalahan ini tentu sangat menjengkelkan user dan harus segera ditangani dengan memberikan border pada textfield. Rekomendasi kedua adalah dengan memberikan efek textfield yang sedang aktif misalnya diberi efek blue glow light. Sehingga user dapat merasakan posisi textfield yang akan diisi dengan adanya indikator aktif dari efek tersebut.

Berdasarkan severity ratings versi Jakob Nielsen (1995) dari skala 0 - 4, permasalahan usability ini diberi rating 4. Artinya permasalahan in termasuk pada kategori 3= Major usability problem: important to fix, so should be given high priority. Artinya penting untuk diperbaiki dan termasuk prioritas yang tinggi.


Permasalahan 3 

 User tidak mendapatkan respon dari sistem ketika suatu link diklik

Permasalahan ini terasa ketika mengklik link comment pada sebuah postingan. Saya sudah berkali mengklik link namun tidak ada respon dari sistem.
link komentar pada suatu postingan

Solusinya adalah dengan memperbaiki sistem tersebut sehingga sistem akan langsung mengarahkan posisi secara otomatis pada daftar komentar.
 
Read More...