Senin, 09 Maret 2015

Mimpi dan(atau) Realita

Leave a Comment
Ah, aku rindu. Rindu bermimpi bersama kakak perempuanku. Yang bodohnya aku sama sekali tak mengerti isi mimpinya. Aku hanya menimpali dengan kata “he’em”. 11 tahun yang lalu tepatnya. Mimpinya sederhana, ingin membangun taman bacaan. Semua berawal dari tumpukan buku yang kami  koleksi bersama-sama sejak tahun 1986. Tentu saja, aku belum lahir saat itu. Budaya membaca memang sudah ditanamkan ayah sejak kami masih berusia 4 tahun. So far, kami bingung dengan buku-buku yang sudah dibaca berulang kali dan hanya tersimpan rapi hingga berdebu di lemari. Taman bacaan. Menarik sekali. Sayang, mimpinya belum terwujud saat itu. Berbagi kebahagian itu sebenarnya simpel. Cukup mengundang orang yang ingin membaca buku, duduk bersama sambil lelap dalam lautan kata. Tapi, siapakah orang-orang yang bisa kuajak? Nyatanya, mereka sedang asyik menatap layar sambil sesekali mentertawai sesuatu yang dipandangnya lekat-lekat. Tak peduli orang bilang apa karena semua melakukan apa yang mereka lakukan.Apakah itu kebahagian mereka? Ah, aku bingung dengan orang-orang di negeri ini sekarang


Dramaga, 9 Maret 2015
Pikiran random saat lagi bosan ngode di openCV
Read More...
Leave a Comment


"Aku iri, pada mereka yang ketika berjalan, irama langkahnya begitu teratur dan penuh keyakinan. Pada mereka yang diam namun banyak melahirkan pemikiran langit yang membumi, pada mereka yang sedikit berbicara namun ketika berbicara adalah ucap yang membuatku diam tak berdaya. Aku iri pada mereka yang berhasil mengetuk pintu-pintu hati yang mungkin sudah lama berkarat. Ternyata, sudah terlalu lama aku terdiam memperhatikan mereka. Kemana aku melangkah sekarang? Dan sebaik-baik tempat kembali adalah pada Tuhanmu. "
Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).

Read More...